PENTINGNYA BUDAYA MUTU DALAM PENGEMBANGAN PRODI
Webinar Pengembangan Budaya Mutu Menuju Prodi unggul dan Internasional yang diselenggarakan oleh Bidang I Pengembangan Prodi dan Penjaminan Mutu, Pengurus Pusat PPIAUD, Jum’at 19 Juli 2024. Hadir sebagaii pembicara, Ibu Megawati Santoso, Ph. D, ketua TIM Penyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi, Dirjen Kemendikbudristek sekaligus Dosen ITB. Sebagai moderator dalam acara tersebut dibawakan oleh Dr. Sofa Muthohar, M.Ag, ketua bidang I PPIAUD dan sekaligus kaprodi PIAUD UIN Walisongo Semarang.
Budaya mutu merupakan inti dari akreditasi yang dilaksanakan baik nasional maupun internasional. Dengan budaya mutu yang baik, diharapkan suatu program studi akan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai Wakil Ketua PPIAUD, Dr. Nano Nurdiansah, M.Pd dalam sambutannya, menyampaikan bahwa budaya mutu sangat penting untuk mewujudkan kuliatas pendidikan tinggi dalam menghasilkan calon guru piaud yang berkualitas yang dapat mendidik generasi emas bangsa. Acar ini dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Perkumpulan Prodi PIAUD Se-Indonesia dalam rangka ikut mendukung perjuangan para pengelola prodi dalam membangun mutu terutama melalui akreditasi.
Pembicara Webinar Nasional, Ibu Megawati Santoso, Ph.D menyatakan bahwa mutu prodi PIAUD tidak hanya sekedar untuk memenuhi administrasi standar akredirasi lamdik/ban-PT. Kalau keinginan prodi hanya ingin predikat unggul dari Lamdik/Ban-PT itu masih lebih dominan penekanannya pada input. Lebih jauh dari itu, sebenarnta secara esensial hendaknya para pengelola program studi dapat diwujudkan para calon guru yang outcome yang dibutuhkan pengguna, betul-betul mengerti keinginan ibu-ibu bangsa Indonesia, yang menitipkan anak-anak mereka. Kehangatan kasih-sayang para guru dalam mendidik anak sangatlah dibutuhkan lebih dari sekedar pemenuhan administrasi. Dalam hal internasionalisasi program studi, perlu diketahui sejarah adanya kelas internasional diberbagai negara. Kelas Internasional hanya ada di negara-negara dengan bahasa non inggris. disampaikan bahwa kelas internasional seperti di Jepang, dibutuhkan jika suatu program studi telah mampu menemukan dan mengembangkan visi keilmuannya dan membangunnya melaui aktifikas akademik baik penelitian, pendidikan dan pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa dari luar negeri tertarik dengan keilmuan yang dikembangkan tersebut dan berbondong-bonding ingin menekuni bidang tersebut. Oleh karena berbagai latar belakang bahasa dari mahasiswa sangat berbeda dan mengalami kesulitan dengan bahasa nasional prodi yang bersangkutan, maka kelas internasional itu dibutuhkan. Sedangkan untuk standardisasi internasional dalam perspektif ban-PT dan Lamdik, masih dalam proses penyusunan.
Acara ini sangat penting bagi para pengelola prodi dan para dosen untuk mengetahui dan menetapkan arah pengembangan (roadmap) mutu kelembagaan dan roadmap mutu dosen baik yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian maupun pengebdian kepada masyarakat. Sf.