Avia Choirus Salasatur Rizqy
Seperti yang kita ketahui, tidak sedikit orang yang menggunakan istilah baby talk saat berinteraksi dengan anak usia dini, dan tidak banyak juga orang yang tahu akan dampak negative penggunaan baby talk pada anak usia dini. Mungkin beberapa orang mengira bahwa berbicara baby talk pada anak, yaitu agar dapat menyesuaikan dengan usia nya dan mudah dipahami. Padahal hal tersebut, dapat membuat anak mengalami speech delay (keterlambatan berbicara), tidak hanya itu, anak juga mungkin akan mengalami keterlambatan pengembangan kosakata dan perkembangan berbicara dengan anak seusianya.
Contohnya kita akan mengatakan “minum susu” tetapi menggantinya dengan “mimi cucu” atau “mamam picang” saat ingin mengatakan “makan pisang”. Menurut, Association of Psychologocal Sciensce (APS) menunjukkan bahwa baby talk akan mereduksi bunyi dan justru tidak meningkatkan kemampuan bayi dalam berbahasa. Hal ini karena anak butuh untuk mempelajari bunyi bahasa, sementara baby talk justru mengaburkannya. Adapun beberapa dampak negative penggunaan baby talk pada anak usia dini:
- Anak akan menjadi cadel, karena sering mengubah bunyi huruf R menjadi L dan S menjadi C agar terdengar imut ketika berbicara dengan anak usia dini.
- Minimnya pengetahuan kosakata pada anak, penggunaan kata yang berulang saat berbicara dengan anak, membuatnya tidak dapat mengembangkan kosakata yang ada. Sebagai Orang tua, kita harus pintar dalam membuat strategi agar perkembangan bicara dan bahasa pada anak dapat berkembang.
- Terbawa hingga dewasa, Jika orangtua terus menerapkan cara bicara ini sampai anak berusia di atas 3 tahun, mereka bisa membawanya hingga dewasa. Kebiasaan ini akan sulit dihilangkan karena sudah terlanjur membekas di ingatan anak. Di telinga orang dewasa, baby talk akan terdengar sangat menyebalkan saat diucapkan oleh orang dewasa juga. Orang lain pun bisa salah paham perbedaan kosa-kata yang digunakan.
Sebenarnya orangtua boleh-boleh saja menggunakan baby talk dengan anak. Namun, perhatikan periodenya. Hentikan kebiasaan berbicara baby talk saat anak menginjak usia 4 bulan. Sesudah itu, orangtua dan orang di sekitarnya harus berbicara menggunakan kosakata dan tata kalimat yang benar. Dengan demikian kemampuan berbahasa anak bisa berkembang dengan baik dan memberikan dampak positif di kemudian hari.
*Mahasiswa Prodi PIAUD Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi
Tinggalkan Balasan