Himatun Baligho
Menurut saya, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran yang sangat penting, bahkan bisa dibilang sebagai kunci utama dalam proses tumbuh kembang anak. Di usia emas (0–6 tahun), anak sedang berada dalam tahap pembentukan karakter, nilai, dan kebiasaan dasar yang akan dibawa sepanjang hidupnya. Di sinilah peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai pendidik, pembimbing, dan panutan yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan moral anak.
Anak usia dini belum bisa membedakan sepenuhnya mana yang benar dan salah, mana yang penting dan tidak. Maka, guru menjadi tokoh sentral yang mengarahkan mereka, baik dari sisi akademik sederhana seperti mengenal huruf dan angka, hingga sisi sosial seperti belajar bersikap sopan, berbagi, atau menyelesaikan konflik secara damai. Ini bukan pekerjaan mudah, karena mendidik anak kecil butuh kesabaran, empati, kreativitas, dan pendekatan yang penuh kasih sayang. Guru harus mampu menyesuaikan pendekatan pembelajarannya sesuai dengan karakter dan kebutuhan unik setiap anak.
Saya percaya, guru PAUD yang baik bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak, memotivasi mereka untuk berani mencoba hal baru, dan membuat mereka merasa aman untuk belajar. Ini penting, karena masa depan pendidikan anak sangat dipengaruhi oleh pengalaman awal mereka di PAUD. Guru yang sabar dan suportif dapat meninggalkan kesan positif yang akan membentuk sikap anak terhadap sekolah dan proses belajar di masa mendatang.
Sayangnya, peran guru PAUD sering dianggap sepele dan kurang mendapatkan penghargaan yang layak. Padahal, justru di tangan merekalah masa depan bangsa dibentuk sejak akar. Guru PAUD tidak hanya mengajar, mereka membentuk pondasi karakter dan kecintaan anak terhadap belajar, yang akan terus berkembang seiring waktu.
Bagi saya, meningkatkan kualitas guru PAUD melalui pelatihan rutin, pengembangan profesional, serta peningkatan kesejahteraan adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Karena tanpa guru yang berkualitas dan berdedikasi, pendidikan anak usia dini akan kehilangan maknanya. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menghargai dan mendukung guru PAUD sebagaimana kita menghargai peran vital mereka dalam membentuk generasi masa depan.
*Mahasiswa Prodi PIAUD Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi
Tinggalkan Balasan