Jakarta, 4 Juni 2025-Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PPIAUD) Indonesia sukses menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-V tahun 2025 pada tanggal 2–4 Juni 2025 bertempat di Hotel Asyana, Kemayoran, Jakarta Pusat. RAT kali ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga menjadi forum ilmiah dan pengabdian yang melibatkan 79 peserta dari 56 kampus secara langsung (offline), serta peserta daring melalui Zoom dan YouTube Live.
RAT PPIAUD tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan akademik dan pengabdian, antara lain: Visiting Lecturer (VL), Studium Generale (SG), dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Konferensi Ilmiah dalam bentuk Room Parallel Session. Seminar Nasional bertema “Mengarusutamakan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia”, dengan narasumber: Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Direktur PAUD Kemendikbudristek RI, Prof. Dr. Maila Rahim, Guru Besar UIN Jakarta dan Ketua Umum PP IGRA
Selain itu, salah satu agenda strategis dalam RAT kali ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (MoA) dengan dua lembaga mitra internasional dari Malaysia yaitu Kolej Dar al-Hikmah (KDH) dan Tadika PASTI Al-Mukmin Bandar Springhill. Ketua Eksekutif KDH Sahran Kasim, dari salah satu lembaga mitra Malaysia menyampaikan terima kasih atas undangan sebagai narasumber dan kesempatan penandatanganan MoU bersama PPIAUD juga Prodi. PIAUD yang hadir. “Semoga kerja sama antara KDH dan PPIAUD akan memberi manfaat kepada semua pihak, khususnya dalam pengembangan pendidikan Islam anak usia dini di kawasan regional,” ujar Ketua Eksekutif tersebut.
RAT ke-V ini menegaskan komitmen PPIAUD untuk terus mendorong penguatan posisi pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional. Ketua Umum PPIAUD Indonesia, Dr. Nur Hamzah, M.Pd, menyampaikan harapan agar PAUD semakin menjadi arus utama kebijakan pendidikan di Indonesia. “Mengarusutamakan PAUD adalah menginvestasikan masa depan bangsa. Anak usia dini harus menjadi bagian penting dari pembangunan pendidikan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tegasnya. (nkm)
Tinggalkan Balasan